Powered By Blogger

Sabtu, 17 April 2010

Sirkulasi ke Bangunan

Untuk mencapai ke dalam suatu bangunan, kita membutuhkan adanya sirkulasi yang menghubungkan area luar dan dalam bangunan tersebut. Kita perlu mempelajari dan mengetahui elemen-elemen penting yang mempengaruhi sirkulasi dan pandangan kita terhadap bentuk bangunan dan ruang bangunan-bangunan. Hubungan sirkulasi itu dibagi menjadi 2 pencapaian, yaitu :

1. Pencapaian ke Bangunan
a. Pencapaian Langsung/ Frontal
Pencapaian ini mengarah langsung menuju pintu melaui jalur yang lurus dan aksial segaris dengan sumbu bangunan. Tujuan visual dari pencapaian ini jelas, dapat berupa pintu masuk yang detail atau pun berupa seluruh fasad depan bangunan.



flickr.com


b. Pencapaian Tersamar/ Tidak langsung
Pencapaian ini menekankan efek perspektif pada fasad depan dan bentuk sebuah bangunan. Dengan adanya perubahan arah satu atau beberapa kali dapat memperhambat dan memperpanjang urutan pencapaian. Jika sebuah bangunan mengarah dari sebuah sudut yang ekstrim, pintu masuknya dapat dibuat keluar dari fasadnya agar lebih terlihat.



bc.edu

c. Pencapaian Berputar/ Spiral
Pencapaian ini dapat memperlambat tahap pencapain dan menekankan bentuk tiga dimensi dari suatu bangunan sementara kita bergerak di sepanjang keliling bangunan tersbut. Selama kita berjalan menuju bangunan tersebut pintu masuk bangunan tersebut dapat muncul dan hilang dari pandangan atau tersembunyi hingga kita sampai pada titik kedatangan.




appraisercitywide.com




vivagranada.com


2. Jalan Masuk ke dalam Bangunan
Proses masuk ke dalam suatu bangunan dapat ditegaskan dengan pembuatan sebuah lubang di dinding yang menembus bidang vertikal yang dapat tercipta oleh dua buah tiang atau balok portal. Penanda pintu masuk ke dalam ruang tersebut paling baik adalah berupa sebuah bidang, baik langsung maupun tidak langsung, yang mengarah tegak lurus terhadap jalur pencapaiannya.
Pintu masuk dapt dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:
a. Pintu Masuk yang Rata;
Pintu masuk yang rata mempertahankan penerusan dinding dan jika diinginkan dapat juga dibuat tersamar.

b. Pintu Masuk yang Menjorok Keluar;
Pintu masuk yang menjorok keluar akan membentuk suatu ruang peralihan, memberitakan fungsinya pada pencapaian, serta memberikan kanopi pelindung.

c. Pintu Masuk yang dimundurkan
Pintu masuk yang dimundurkan juga dapat menyediakan perlindungan dan mendapatkan sebagian ruangan eksterior ke dalam area bangunannya.


Sebuah pintu masuk dapat diletalkan di tengah-tengah bidang frontal sebuah bangunan, atau digeser dari tengah untuk menciptakan kondisi simetris lokal di sekitar bukaannya saja. Posisi sebuah pintu masuk relatif terhadap bentuk ruang yang dimasuki akan menentukan konfigurasi jalur serta pola aktivitas di dalam ruang tersebut.

Beberapa contoh jenis pintu masuk :




heseemsnice.com



magazineusa.com



roma-antica.co.uk




freakymartin.com

Daftar Pustaka :

Francis .D.K.Ching. ARSITEKTUR Bentuk, Ruang, dan Tatanan