Powered By Blogger

Selasa, 20 April 2010

Organisasi Ruang

1. Organisasi Terpusat
Suatu ruang sentral dan dominan, yang dikelilingi oleh sejumlah ruang sekunder yang dikelompokkan

Organisasi ini merupakan suatu komposisi yang stabil, terkonsentrasi, yang terdiri dari sejumlah ruang sekunder yang dikelompokan mengelilingi suatu ruang sentral yang besar dan dominan.

Ruang organisasi yang terpusat dan bersifat mempersatukan ini umumnya memiliki bentuk yang teratur dan memiliki ukuran yang cukup besar untuk mengumpulkan sejumlah ruang sekunder di sekeliling garis batasnya.

Ruang-ruang sekunder pada organisasi ini dapat saja setara satu sama lain dalam hal kegunaan, bentuk, dan ukuran, serta menciptakan sebuah konfigurasi keseluruhan yang secara geometris dan simetris pada dua buah sumbu atau lebih.

Ruang-ruang sekunder ini bentuk atau ukurannya mungkin saja berbeda satu sama lain agar dapat merespon kebutuhan individual fungsi, mengekspresikan kepentingan relatifnya, atau mengukuhkan lingkungannya. Pembedaan diantara ruang sekunder ini juga memungkinkan bentuk suatu organisasi terpusat merespon kondisi- kondisi lingkungan tapaknya.

Organisasi-organisasi terpusat yang bentuknya relatif ringkas dan teratur secara geometris dapat digunakan untuk :
a. Menciptakan titik atau tempat-tempat di dalam ruang
b. Menghilangkan kondisi-kondisi aksial
c. Berfungsi sebagai sebuah bentuk-obyek di dalam sebuah area atau volume ruang yang didefinisikan.








2.Organisasi-organisasi Linier

Sebuah organisasi linier pada hakekatnya terdiri dari serangkaian ruang. Ruang-ruang ini dapat secara langsung terkait secara satu lama lain atau dihubungkan melalui sebuah ruang linier yang terpisah dan jauh.

Sebuah organisasi linier biasanya terdiri dari ruang-ruang berulang yang ukuran, bentuk, dan fungsinya sama. Ia juga dapat terdiri dari sebuah ruang linier yang tunggal yang mengorganisir serangkaian ruang yang berbeda ukuran, bentuk, atau fungsinya.
Ruang-ruang yang secara fungsional ataupun simbolis penting bagi organisasi dapat berada di manapun di sepanjang sekuen linier dan dipertegas kepentingannya melalui ukuran dan bentuknya. Nilai kepentingan mereka ini juga dapat diperkuat oleh letaknya :
- Di ujung sekuen linier tersebut
- Berjerak sejajar dari organisasi linier
- Di titik-titik sumbu rotasi suatu bentuk linier yang tersegmentasi

Organisasi-organisasi linier mengekspresikan suatu arah dan menekankan suatu pergerakan, perpanjangan, perpanjangan, dan pertumbuhan.

Bentuk sebuah organisasi linier pada dasarnya adalah fleksibel dan dengan sigap mampu merespon beragam kondisi tapaknya. Ia dapat membentang secara horisontal, berdiri vertikal sebagai sebuah menara atau secara diagonal mengikuti alur kemiringan tanah.

Bentuk suatu organisasi linier dapat dihubungkan dengan bentuk lainnya di dalam satu lingkungan dengan cara :

- Menyambung dan mengorganisir bentuk-bentuk lain tersebut di sepanjang jalurnya.
- B erfungsi sebagai dinding atau tembok penahan untuk memisahkannya menjadi bidang-bidang yang berbeda
- Mengelilingi dan membungkus mereka di dalam suatu area ruang




3. Organisasi Radial
Organisasi ruang berbentuk radial mengombinasikan elemen-elemen organisasi linier maupun terpusat. Organisasi ini terdiri dari sebuah ruang pusat yang dominan yang darinya menjulurlah sejumlah organisasi linier secara radial. Jika sebuah organisasi terpusat adalah suatu skema tertutup yang terfokus ke dalam ruang pusatnya, maka organisasi radial merupakan sebuah denah terbuka yang menggapai keluar dari lingkungannya. Dengan lengan-lengan liniernya, organisasi ini dapat memanjang dan menempelkan dirinya ke elemen atau fitur-fitur khusus tapaknya.
Seperti halnyaorganisasi terpusat, ruang pusat sebuah organisasi radial umunya memiliki bentuk yang teratur. Lengan-lengan liniernya, yang saling menuju ruang sentral sebagai titik pertemuan, bisa serupa bentuk dan panjangnya antara satu sama lain serta mempertahankan keteraturan bentuk organisasinyasecara keseluruhan.
Lengan-lengan yang menjulur itu juga dapat berbeda satu sama lain demi merespon kebutuhan-kebutuhan individual fungsi dan lingkungan.





4. Organisasi Terklaster
Sebuah organisasi terklaster bergantung pada kedekatan fisik untuk menghubungkan ruang-ruangnya satu sama lain. Seringkali organisasi ini terdiri dari ruang-ruang dengan pengulangan dan seluler yang memiliki fungsi-fungsi serupa serta membagi sebuah tanda pengenal visual bersama seperti bentuk dasar atau orientasi. Di dalam komposisinya, sebuah organisasi terklaster juga dapat menerima ruang-ruang yang tidak serupa ukuran, bentuk, dan fungsinya, namun tetap tehubung satu sama lain oleh kedekatan atau melalui sejenis alat pengatur visual seperti simetri atau sebuah sumbu. Karena polanya tidak berasal dari sebuah konsep geometris yang kaku, maka bentuk sebuah organisasi terklaster adalah fleksibel dan senantiasa siap menerima pertumbuhan serta perubahan tanpa mempengaruhi karakternya.
Ruang-ruang terklaster dapat diatur mengelilingi sebuah titik akses masuk ke dalam sebuah bangunan ataupun di sepanjang jalur pergerakan yang melaluinya. Ruang-ruang ini juga dapat tersebar mengelilingi suatu area yang terdefinisi atau volume ruang yang besar. Ruang-ruang organisasi terklaster juga dapat ditampung di dalam sebuah area yang terdefinisi ataupun volume ruang.
Suatu kondisi simetri atau aksial dapat digunakan untuk memperkuat dan menyatukan bagian-bagian sebuah organisasi terklaster serta membantu mengartikulasi kepentingan satu atau sekelompok ruang di dalam organisasi tersebut.




5. Organisasi Grid
Sebuah organisasi grid terdiri dari bentuk dan ruang yang letaknya di dalam ruang serta hubungannya satu sama lain diatur oleh sebuah pola atau grid berbentuk tiga dimensi.
Sebuah grid terbentuk oleh dua buah rangkaian garis sejajar yang menghasilkan suatu pola titik yang teratur pada persimpangan-persimpangannya. Kemudian diproyeksikan ke dalam bentuk tiga dimensi, pola grid ini kemudian diubah ke dalam seperangkat unit ruang moduler yang berulang.
Pola pada sebuah grid menciptakan seperangkat atau searea titik dan garis referensi di dalam ruang, tempat ruang-ruang suatu organisasi grid, meskipun ukurannya tidak sama, dapat membagi suatu hubungan yang sama.
Di dalam grid, ruang-ruang dapat hadir sebagai peristiwa yang terisolir ataupun sebagai pengulangan modul grid tersebut.
Manipulasi-manipulasi bentuk pada grid dapat digunakan untuk mengadaptasi suatu bentuk grid ke tapak , untuk mendefinisikan suatu ruang luar atau akses masuk, atau untuk memungkinkannya mengalami perkembangan.
Sebuah grid dapat dibuat tidak teratur dalam satu atau dua arah. Perubahan dimensional ini akan menciptakan seperangkat modul hirarkis yang dibedakan oleh ukuran, proporsi, dan lokasi.
Sebuah grid juga dapat mengalami perubahan lainnya. Bagian grid dapat digeser untuk mendapatkan alternatif kemenerusan visual dan spasial yang melintasi areanya. Dapat pula diinterupsi untuk mendefinisikan sebuah ruang besar atau untuk mengakomodir sebuah fitur alamiah tapaknya. Denagn melintasi areanya, sebuah grid dapat merubah citranya, mulai dari sebuah pola titik-titik menjadi garis-garis, kemudian menjadi bidang, dan akhirnya volume.




Sumber :
Francis D.K Ching-ARSITEKTUR Ruang, Bentuk, dan Tatanan

Perubahan Bentuk

Perubahan suatu bentuk dari bentuk asli menjadi bentuk yang lain dapat dibedakan menjadi 3 cara, yaitu :
1. Perubahan Dimensi
Suatu bentuk dapat diubah dengan memberikan perubahan-perubahan pada dimensinya dan tetap mempertahankan identitasnya sebagai sebuah bentuk.



2. Perubahan Subtraktif (Pengurangan)
Suatu bentuk dapat ditransformasikan dengan cara mengurangi sebagian volumenya. Bergantung dengan proses substraktifnya, bentuk dapt mempertahankan identitas asalnya atau ditransformasikan ke dalam sebuah bentuk dari keluarga lain.



3. Perubahan Aditif (Penambahan)
Suatu bentuk dapat ditransformasikan dengan penambahan elemen-elemen pada volumenya. Sifat dari proses additif ini serta jumlah dan ukuran relatif elemen-elemen yang ditempelkan akan menentukan apakah identitas bentuk awalnya dirubah atau di pertahankan.



Sumber :
Francis D.K. Ching - ARSITEKTUR Ruang, Bentuk, dan Tatanan

Minggu, 18 April 2010

Penggabungan Antar Bentuk

Saat dua buah bentuk yang berbeda dalam orientasi maupun geometrinya mengalami penyatuan , maka setiap bentuk akan bersaing untuk mendapatkan sifat dominan secara visual. Dalam situasi seperti ini, bentuk-bentuk tersebut dapat mengalami perubahan secara bertahap :

1. Kedua bentuk dapat saling mempertahankan identitas visual mereka dan saling membagi proporsi antara kunci ruang mereka.





2. Salah satu bentuk dapat menerima bentuk yang lain secara total di dalam volumenya.






3. Kedua bentuk dapat menghilangkan identitas visual masing-masing kemudian bersatu untuk menampilkan komposisi bentuk yang baru dan berbeda.




4. Kedua bentuk dapat berpisah dan dihubungkan oleh sebuah elemen ketiga yang mengembalikan geometri salah satu bentuk awalnya.


Bentuk-bentuk yang berlainan dalam geometri maupun orientasi bisa saja digabungkan ke dalam sebuah organisasi dengan beberapa alasan, yaitu:
- Untuk mengakomodir atau mengaksentuasi kebutuhan-kebutuhan ruang interior dan bentuk eksterior yang berlainan
- Untuk mengekspresikan kepentingan fungsional atau simbolis sebuah bentuk atau ruang di dalam lingkungannya.
- Untuk menghasilkan suatu bentuk komposit yang menggabungkan geometri-geometri yang bertolakbelakang ke dalam organisasi terpusatnya.






- Untuk memperkuat suatu kondisi simetri lokal di dalam sebuah bentuk bangunan

- Untuk merespons geometri-geometri topografi, batas wilayah, vegetasi, atau struktur-struktur eksisting suatu tapak yang bertolak belakang.

- Untuk menegaskan jalur pergerakan yang sudah ada menuju tapak bangunan.






- Untuk mengalihkan ruang terhadap fitur spesifik sebuah tapak bangunan
- Untuk mencoak sebuah volume ruang yang tercipta secara nyata dari sebuah bentuk bangunan
- Untuk mengekspresikan dan menekankan beragam sistem mekanis atau konstruksi yang ada di dalam suatu bentuk bangunan.


Sabtu, 17 April 2010

Sirkulasi Antar Ruang

Kita mengalami suatu ruang dalam kaitannya dengan dari mana asal kita bergerak dan akan kemana arah kita mengantisipasi tujuan kita.
Sirkulasi itu sendiri berfungsi untuk menghubungkan ruangan yang satu dengan ruangan lainnya. Kita dapat juga menggunakan ruangan-ruangan yang ada sebagai sirkulasi atau membuat suatu ruangan khusus sebagai sarana sirkulasi tersebut.
Sirkulasi ruang dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:

1. Hubungan Jalan dengan Ruang
Jalur dapat dikaitkan dengan ruang-ruang yang dihubungkannya melalui beberapa cara, yaitu :

a. Melewati ruang :
- Konfigurasi jalurnya fleksibel
- Integritas setiap ruang dipertahankan
- Ruang-ruang perantara dapat dijadikan sebagai penghubung antara jalur dengan ruang-ruangnya.






sil.si.edu



b. Menghilang di dalam ruang :
- Lokasi ruangan menghasilkan jalur
- Hubungan jalur ruang-ini digunakan untuk mencapai dan memasuki ruang-ruang penting baik secara fungsional maupun simbolis.





archvirtual.com

c. Lewat menembusi ruang :
- Jalur dapat lewat melalui sebuah ruang secara miring, aksial, atau di sepanjang tepinya
- Ketika menembusi ruang, jalur menciptakan pola-pola peristirahatan dan pergerakan di dalamnya.








2. Konfigurasi Jalan
Untuk Konfigurasi jalan dapat dibedakan menjadi beberapa jenisnya, yaitu:

a. Linier
Jalur yang lurus dapat menjadi pengatur utama bagi suatu rangkaian ruang. Jalur ini dapat berbentuk kurvalinear atau terpotong-potong, bersimpangan dengan jalur lain, bercabang, atau membentuk sebuah putaran.







b. Radial
Memiliki jalur-jalur linier yang memanjang dari atau berakhir di sebuah titik pusat bersama, seolah-oleh seperti menyebar dari satu titik atau memusat ke satu titik






c. Spiral
Merupakan jalur tunggal yang menerus yang berawal dari sebuah titik pusat, bergerak melingkar atau berputar mengelilingi titik pusat tersebut , dan semakin lama semakin jauh dari titik pusat tersebut.




d. Grid
Terdiri dari dua buah jalur sejajar yang berpotongan pada interval-interval reguler dan menciptakan area ruang berbentuk bujur sangkar atau persegi panjang.




e. Jaringan
Terdiri dari jalur-jalur yang menghubungkan titik-titik yang terbentuk di dalam ruang.





3. Bentuk Ruang Sirkulasi

Bentuk ruang sirkulasi beragam , disesuaikan dengan :
- Definisi tiap batas-batasnya
- Keterkaitan dengan bentuk ruang yang dihubungkannya
- Kualitas skala, proporsi, pencahayaan, dan pemandangan
- Pintu-pintu masuk
- Perubahan atau perbedaan ketinggian dengan menggunakan tangga dan ram.
Sebuah ruang sirkulasi dapat berbentuk :
a. Tertutup
Membentuk suatu galeri publik atau koridor privat yang berhubungan dengan ruang-ruang yang dihubungkannya melalui akses-akses masuk di dalam sebuah bidang dinding.


b. Terbuka pada satu sisi
Membentuk sebuah balkon atau galeri yang menyajikan kemenerusan spasial dan visual dengan ruang-ruang yang dihubungkannya.

c. Terbuka pada kedua sisi
Membentuk jalur setapak berkolom yang menjadi penambahan fisik ruang yang dilaluinya tersebut.




beberapa contoh bentuk ruang sirkulasi :
















Sumber :
Francis .D.K.Ching. ARSITEKTUR Bentuk, Ruang, dan Tatanan.

Sirkulasi ke Bangunan

Untuk mencapai ke dalam suatu bangunan, kita membutuhkan adanya sirkulasi yang menghubungkan area luar dan dalam bangunan tersebut. Kita perlu mempelajari dan mengetahui elemen-elemen penting yang mempengaruhi sirkulasi dan pandangan kita terhadap bentuk bangunan dan ruang bangunan-bangunan. Hubungan sirkulasi itu dibagi menjadi 2 pencapaian, yaitu :

1. Pencapaian ke Bangunan
a. Pencapaian Langsung/ Frontal
Pencapaian ini mengarah langsung menuju pintu melaui jalur yang lurus dan aksial segaris dengan sumbu bangunan. Tujuan visual dari pencapaian ini jelas, dapat berupa pintu masuk yang detail atau pun berupa seluruh fasad depan bangunan.



flickr.com


b. Pencapaian Tersamar/ Tidak langsung
Pencapaian ini menekankan efek perspektif pada fasad depan dan bentuk sebuah bangunan. Dengan adanya perubahan arah satu atau beberapa kali dapat memperhambat dan memperpanjang urutan pencapaian. Jika sebuah bangunan mengarah dari sebuah sudut yang ekstrim, pintu masuknya dapat dibuat keluar dari fasadnya agar lebih terlihat.



bc.edu

c. Pencapaian Berputar/ Spiral
Pencapaian ini dapat memperlambat tahap pencapain dan menekankan bentuk tiga dimensi dari suatu bangunan sementara kita bergerak di sepanjang keliling bangunan tersbut. Selama kita berjalan menuju bangunan tersebut pintu masuk bangunan tersebut dapat muncul dan hilang dari pandangan atau tersembunyi hingga kita sampai pada titik kedatangan.




appraisercitywide.com




vivagranada.com


2. Jalan Masuk ke dalam Bangunan
Proses masuk ke dalam suatu bangunan dapat ditegaskan dengan pembuatan sebuah lubang di dinding yang menembus bidang vertikal yang dapat tercipta oleh dua buah tiang atau balok portal. Penanda pintu masuk ke dalam ruang tersebut paling baik adalah berupa sebuah bidang, baik langsung maupun tidak langsung, yang mengarah tegak lurus terhadap jalur pencapaiannya.
Pintu masuk dapt dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:
a. Pintu Masuk yang Rata;
Pintu masuk yang rata mempertahankan penerusan dinding dan jika diinginkan dapat juga dibuat tersamar.

b. Pintu Masuk yang Menjorok Keluar;
Pintu masuk yang menjorok keluar akan membentuk suatu ruang peralihan, memberitakan fungsinya pada pencapaian, serta memberikan kanopi pelindung.

c. Pintu Masuk yang dimundurkan
Pintu masuk yang dimundurkan juga dapat menyediakan perlindungan dan mendapatkan sebagian ruangan eksterior ke dalam area bangunannya.


Sebuah pintu masuk dapat diletalkan di tengah-tengah bidang frontal sebuah bangunan, atau digeser dari tengah untuk menciptakan kondisi simetris lokal di sekitar bukaannya saja. Posisi sebuah pintu masuk relatif terhadap bentuk ruang yang dimasuki akan menentukan konfigurasi jalur serta pola aktivitas di dalam ruang tersebut.

Beberapa contoh jenis pintu masuk :




heseemsnice.com



magazineusa.com



roma-antica.co.uk




freakymartin.com

Daftar Pustaka :

Francis .D.K.Ching. ARSITEKTUR Bentuk, Ruang, dan Tatanan

Hubungan Ruang

Hubungan Ruang

Dua buah ruang bisa tehubung satu sama lain dengan beberapa cara yang mendasar sebagai-berikut :
1. Ruang dalam Ruang

Ruang dapat ditampung di dalam volume sabuah ruang yang lebih besar. Suatu ruangan yang sangat besar dapat diisi atau manampung sebuah ruangan yang lebih kecil di dalammnya. Kemenerusan visual dan kemenerusan spasial antara kedua ruang tersebut dapat dengan mudah dipenuhi, namun ruang yang lebih kecil, yang dimana ruang dalamnya bergantung pada ruang yang lebih besar, akan menutupi atau membungkus ruang demi menjalin hubungan dengan lingkungan eksteriornya.
Pada hubungan spasial, ruang yang lebih besar berfungsi sebagai suatu ruang tiga dimensi bagi ruang yang lebih kecil yang ditampungnya. Dengan adanya perbedaan ukuran yang jelas antara kedua ruangan tersebut sehingga dapat membantu agar konsepnya dapat terlihat dengan jelas.
Jika area yang ditampung diperbesar, maka area yang lebih besar akan kehilangan pengaruhnya sebagai ruang yang membungkus, dan juga ruang yang ada disekelilingnya akan menjadi terlalu sempit untuk berfungsi sebagai ruang pembungkus, sehingga dapat menghilangkan kesan aslinya itu sendiri.
Dengan orientasi yang berbeda maka ruang yang ditampung dapat memiliki perhatian yang lebih, hal ini akan memberikan suatu jaringan sekunder dan ruang sisa yang dinamis di dalam ruang yang lebih besar. Kekontrasan bentuk antara ruangan yang berada di bagian luar dan bagian dalam dapat memperkuat nilai simbolis dari ruang yang ditampung itu sendiri.




Anavedobomgosto.blogspot.com




greatbuildings.com

2. Ruang-ruang yang Saling Mengunci

Area sebuah ruang bisa menumpuk pada volume ruang lainnya. Ketika dua buah ruang saling mengunci volumenya, maka masing-masing ruang akan mempertahankan identitas serta simbolnya sebagai sebuah ruang. Namun Konfigurasi antara tiap ruanagan tersebut dapat memilliki pengertian yang berbeda.







3. Ruang-ruang yang Berdekatan
Dua buah ruang bisa saling bersentuhan satu sama lain ataupun membagi garis batas bersama. Kedekatan merupakan suatu hubungan spasial yang paling umum. Ia memungkinkan tiap ruang terdefinisi dengan jelas terhadap kebutuhan simbolis dan fungsional. Hal ini bergantung pada karakter bidang yang memisahkan dan menyatukan mereka.
Bidang yang memisahkan dapat :
a. Membatasi akses visual dan fisik antara ruangan yang saling berdekatan dan memperkuat karakteristik masing-masing ruangan.
b. Tampil seperti sebuah bidang yang berdiri sendiri di dalam sebuah volume ruang tunggal
c. Cukup hanya melalui perubahan dan perbedaan ketinggian atau kontras pada tekstur atau material di antara kedua ruang.














4. Ruang-ruang yang Dihubungkan oleh Sebuah Ruang Bersama

Dua buah ruang bisa saling mengandalkan sebuah ruang perantara untuk menghubungkan mereka. Kaitan spasial dan visual antara keduanya tergantung kepada karakter ruang ketiga yang menghubungkan dan membagi ikatannya. Ruang ini dapat dibuat berbeda sehingga dapat menunjukan fungsinya sebagai suatu ruang penghubung. Tetapi kedua ruang utama dan ruang penghubungnya pun dapat memiliki bentuk yang sama sehingga dapat membentuk suatu ruang yang linier. Ruang penghubung yang linier itu juga sangat efektif untuk menghubungkan antara dua ruangan yang sangat jauh ataupun tidak memiliki hubungan langsung satu dengan yang lainnya. Ruang perantara juga dapat menjadi ruang yang dominan dan dapat mengorganisir dan membagi ruang-ruang yang ada di sekelilingnya.
Bentuk ruang perantara secara alami dapat dihasilkan dari sisa dan hanya ditentukan oleh bentuk dan orientasi kedua ruang yang dihubungkannya.







Daftar pustaka :



- answers.com
- soa.syr.edu
- commons.wikimedia.org
- dwell.com
- archweb.it
- Francis D.K. Ching. ARSITEKTUR Bentuk, Ruang, dan Tatanan