Powered By Blogger

Sabtu, 14 Juli 2012

Wat Arun - Thailand

     
Jika kita pernah berjalan-jalan di kota Bangkok-Thailand, pasti kita tidak asing dengan suatu area pariwisata yang bernama Wat Arun (Candi Fajar). Candi tersebut terletak di kota Bangkok, lebih tepatnya terdapat di pinggir Sungai Chao Phraya-sungai terbesar di Thailand. Wat Arun ini dapat dikategorikan kedalam salah satu benda cagar budaya yang kini dijadikan area wisata. Untuk menuju Wat Arun kita dapat menggunakan bus umum dengan nomor 19, 57, atau 83; dan juga kapal ferry.
            Sejarah Wat Arun
Wat Arun sudah dibangun sejak pusat pemerintahan Thailand masih berada di Ayutthaya dengan nama Wat Makok (Olive Temple) karena berlokasi di sebuah daerah bernama Tumbol Bangmakok. Pada era Thonburi, Raja Taksin merubah namanya menjadi Wat Chaeng. Kemudian Raja Rama II memeperbesar candi tersebut, pekerjaan tersebut selesai pada masa Raja Rama III, dan Raja Rama IV memberi nama candi Wat Arunratchawararam.
Filosofi Wat Arun
Wat Arun dibangun dengan gaya arsitektur Khmer, dengan jenis bangunan Phra Prang. Konsep yang diambil pada candi ini hampir sama dengan candi-candi lainnya yaitu Thridhatu. Prang pusat merupakan Prang terbesar yang menyerupai sekaligus melambangkan gunung Meru (sebagai pusat alam semesta yang di dasarnya terdapat samudra luas, dengan matahari dan bulan yang mengelilinginya). Gunung Meru sangat sering disebutkan dalam dongeng dan legenda Hindu. Beberapa legenda antara lain mengisahkan bahwa Gunung Meru dan dewa angin Bayu semula adalah sahabat. Akan tetapi seorang bijak Narada mendekati Bayu dan membujuknya untuk menaklukkan gunung itu. Bayu meniupkan angin dengan kekuatan penuh sepanjang tahun untuk meruntuhkan gunung itu, akan tetapi Meru dilindungi oleh sayap Garuda tetap bertahan. Setelah satu tahun Garuda mulai lelah dan beristirahat sejenak, akibatnya puncak gunung Meru tertiup dan terpenggal. Pecahan puncak gunung itu jatuh ke laut dan membentuk pulau Sri Lanka (sumber: wikipedia) Oleh sebab itu disekeliling Prang utama terdapat empat Prang kecil dengan patung dewa Bayu di atasnya.
Pada Prang Utama terdapat 3 tingkatan:
•       Trayastrimsa : Berada di puncak (paling atas) melambangkan kehidupan dewa-dewa.
•        Caturmaharajikakayika : Berada pada bagian tengah, terdapat 4 penjaga yaitu  kumbhandas (org kerdil), gandharvas (peri), Nagas (naga), yaksas (jin)
•        Asuras : Area paling bawah, melambangkan lautan luas 

- Bagian paling dasar/pondasi disebut Tan Phai Tee, terbuat dari tumpukan batu 

- Teras pada tingkat kedua disebut Taksin atau Pra-Taksin
Keramik berbentuk bunga, pohon, dan daun pada tingkat dua menyimbolkan Hutan Himavant, yang berada di kaki gunung Meru.
Pada tingkat 2, terdapat goa yang berisi relief Kinnorn dan Kinnaree, yaitu manusia setengah burung yang  hidup di Hutan Himavant


- Cheung Bart adalah bagian  paling atas dari tiap tingkatan








 Pada Cheung Bart tingkat kedua ini terdapat relief raksasa yang disebut Marn Bak.
- Pada Cheung Bart terdapat 64 buah relief raksasa.

- Relief kera atau Krabi Bak yang menghiasi area Cheung Bart pada tingkat ketiga. Terdapat 46 jumlah relief kera.

- Pada Cheung Bart tingkat keempat ini terdapat relief dewa pencipta menurut agama Hindu yaitu Brahma/Brahma Bak
- Pada Cheung Bart terdapat 52 buah relief Brahma

Patung Dewa Indra terdapat pada bagian paling puncak. Merupakan pimpinan dari para dewa. 



     Terdapat juga Relief Dewa Wisnu/Rama yaitu dewa pelindung dengan Burung Garuda yang menjadi kendaraannya. 
     
    Dekorasi wat arun sebagian besar menggunakan keramik dan porselen. Sebagian berasal dari cina maupun sumbangan dari warga. Berupa mangkok yang disebut Banjarong



Yod Noppasoon  Mahkota emas ini untuk melambangkan Buddha
-           tinggi 1,2 m
-          Berat 185 kg
-          Lebar 52 cm

Candi-candi kecil yang mengelili candi utama disebut Prang Thit , terdapat relief marn bak, krabi bak dan relief-relief lainnya seperti:
a.  Patung Dewa angin Phra Pai dengan kuda sebagai kendaraannya.
b. Patung Dewa dan Narasingha. Setengah singa dan setengah manusia yang dianggap sebagai reinkarnasi dewa wisnu.
Di antara Prang Thit terdapat Mondop , yaitu bangunan untuk menggambarkan kisah perjalanan Budha
dekorasi wat arun sebagian besar menggunakan keramik dan porselen. Sebagian berasal dari cina maupun sumbangan dari warga. Berupa mangkok yang disebut Banjarong

Itulah beberapa informasi yang saya ketehaui mengenai Wat Arun
Selamat Menikmati :)